Disqus Shortname

Sabtu, 14 Oktober 2017

Oktober 14, 2017
MAKALAH PANCASIL
KEINDONESIAAN DAN WAWASAN KEBANGSAAN


DOSEN PEMBIMBING :Ali Arfani, M.H.I

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 
FajriHidayat                                                     NIM : 11170510000053
Ridha Maulida                                                  NIM : 11170510000002

 PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H / 2018 M


ABSTRAK

            Banyak hal yang dapat diungkit dan menjadi persoalan dalam suatu bangsa. Mengapa demikian?, Karna kendatinya menjadi sebuah Negara adalah kewajiban untuk memperhatikan aspek penting yang mencolok dalam suatu bangsa. Indonesia menurut David Steinberg, adalah suatu ciptaan baru atau produk  loncatan imajinasi yang besar dan tidak mudah, dengan cita-cita, dan mencakupi medan kerja yang luas dalam arti geografis dan setumpuk persoalan: ekonomi, politik, sosial dan hukum yang harus diselesaikan. Oleh karena itu Indonesia perlu dilandaskan kepada konsep-konsep tertentu. Bangsa Indonesia dibangun di atas cita-cita kemerdekaan dari penjajahan, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.
            Keindonesian dan wawasan kebangsaan merupakan dua konsep penting yang harus diperhatikan oleh seluruh warga Negara Indonesia, baik itu pemerintah maupun masyarakat yang sama-sama tinggal dan bersosialisasi di Negara Indonesia. Untuk menciptakan suatu kesejahteraan masyarakat dan mencapai cita-cita bangsa tentunya tidak luput dari wawasan kebangsaan yang merupakan konsepsi cara pandang dalam mencapai tujuan nasional.
            Seluruh bagian dari Indonesia tak akan terpisahkan. Mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Sehingga Keindonesian dan wawasan kebangsaan saling berhubungan untuk mencapai cita-cita bangsa.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, tiada ucapan yang paling bermakna selain puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta beribu-ribu nikmat yang yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, maka nikmat Allah yang mana lagi yang kita dustakan? Sungguh karena adanya nikmat itulah kita dapat hidup dalam keadaan sehat wal’afiat hingga saat ini.
Tak lupa pula kita sanjung sajikan shalawat beriring salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari alam kebodohan menuju alam yang dipenuhi dengan ilmu pengetahuan. Dengan rahmat dan izin Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang disusun berdasarkan realita dan fakta yang terjadi di kancah dunia saat ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman dalam perihal pancasila yang berhubungan dengan keindonesiaan dan wawasan kebangsaan. Menyadari bahwa di era globalisasi ini begitu banyak aspek mengenai nilai-nilai pancasila yang seharusnya menjadi tumpuan penting dalam hal-hal keindonesiaan dan juga wawasan yang baik dan luas akan kebangsaan dan keterkaitan antara keduanya.
Penulis menyadari bahwa tiada yang sempurna dalam kehidupan, termasuk dalam penyusunan makalah ini. Oleh karenanya, saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat dibutuhkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan juga penulis sendiri.                                   

         Ciputat, 16 oktober 2017
                                                                                                                                                                             
                                                                                                           Penulis                                                                              


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Pancasila adalah rahmat bagi bangsa Indonesia karena merupakan ideologi yang sesuai dengan faham apapun yang dianut oleh bangsa Indonesia termasuk semua agama“Religiously Friendly Ideology”, sehingga tidak ada alasan apapun untuk menggantikannya dengan ideologi lain (termasuk agama). Disamping itu Pancasila memiliki fungsi integrative yang menjamin kesatuan negara bangsa Indonesia dalam mempersatukan wilayah Nusantara serta mempersatukan keragaman (suku, budaya, agama dan bahasa). Bahwa memang ada disparitas dan disrepansi antara cita-cita ideal Pancasila dengan realita kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
            Bangsa Indonesia dibangun di tengah desingan peluru dan di atas puing-puing kehancuran akibat penjajahan pun berlandaskan pada cita-cita bersama, yaitu menciptakan suatu masyarakat yang adil dan sejahtera. Lantas, keindonesiaan yang kita banggakan ini pun mengendap dalam memori kolektif kita sebagai keniscayaan sejarah atau tapal batas sejarah, “the end of history” istilah Fukuyama yang terus berusaha menggapai kesejahteraan masyarakat dan menggapai cita-cita bangsa
            Jika di perhatikan penamaan Indonesia itu sendiri tidaklah sepenuhnya identik dengan pengertian kita mengenai organisasi Negara.Indonesia dan ke-Indonesiaan tidaklah identik dengan wilayah nusantara, dengan Negara Indonesia ataupun semata-mata dengan pengertian bangsa Indonesia. Indonesia dan ke-Indonesiaan mencakup semua konsep di maksud, dan bahkan dapat mencakup lingkup pengertian yang lebih dinamis dari ketiganya.
Dulunya, sebutan kata “Indonesia” itu sendiri kita dapatkan dari penamaan yang di berikan dan di perkenalkan oleh sarjana Inggris dan Jerman bagi wilayah dan penduduk yang hidup di atas wilayah nusantara. Ketika itu Indonesia dan ke-Indonesiaan tidak terkait dengan pengertian Negara tertentu. Ketika sumpah pemuda di cetuskan pada tahun 1928, kata “Indonesia” secara resmi mulai di pakai untuk menyebut nama bagi kesatuan bangsa penduduk nusantara yang di namakan sebagai bangsa Indonesia, dan kesatuan tanah dan air wilayah nusantara yang  di namakan tanah tumpah darah Indonesia, di iringi dengan tekad untuk menjunjung bahasa persatuan yang di namakan sebagai bangsa Indonesia. Karena itu, keindonesiaan dalam semangat sumpah pemuda mencangkup pengertian pengertian kewilayahan tanah air Indonesia, pengertian kebangsaan bangsa Indonesia, dan pengertian kebahasaan sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia.
Banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata ketika menjelajah pada apa yang dialami oleh setiap warganegara, yakni memudarnya wawasan kebangsaan. Apa yang lebih menyedihkan lagi adalah bilamana kita kehilangan wawasan tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan yang akan mendorong terjadinya dis-orientasi dan perpecahan.
Pandangan di atas sungguh wajar dan tidak mengada-ada. Krisis yang dialami oleh Indonesia ini menjadi sangat multi dimensional yang saling mengait. Krisis. Konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial merupakan salah satu  akibat dari semua krisis yang terjadi, yang tentu akan melahirkan ancaman dis-integrasi bangsa. Apalagi bila melihat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural seperti beragamnya suku, budaya daerah, agama, dan berbagai aspek politik lainnya, serta kondisi geografis negara kepulauan yang tersebar. Semua ini mengandung potensi konflik (latent sosial conflict) yang dapat merugikan dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Hakekat Wawasan Kebangsaan pada dasarnya adalah Keutuhan nusantara atau nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara, demi kepentingan nasional serta memiliki rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan, memiliki rasa kebersamaan sebagai bangsa untuk membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik  tanpa harus kehilangan akar budaya dan nilai-nilai dasar pancasila yang telah kita miliki.
1.2  RUMUSAN MASALAH

1.      Apakah definisi dari keindonesiaan dan bagaimana pengaruhnya dalam hal Ideologi pancasila sebagai dasar negara?
2.      Apakah definisi dari wawasan kebangsaan serta keterkaitannya dengan
laju politik indonesia ?
3.      Apa sajakah aspek penting yang terkandung dalam perihal keindonesiaan
dan kebangsaan?
4.  Bagaimanakah keterkaitan antara keindonesiaan dan wawasan kebangsaan
      dalam konsep politik Indonesia ?
5.      Bagaimanakah dampak dari konsep keidonesiaan dan wawasan kebangsaan terhadap pola pemikiran pemerintah dan masyarakat ?

1.3  TUJUAN PEMBAHASAN  

Melalui penulisan makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan
     diantaranya:
1.      Mengetahui definisi dari keindonesiaan dan bagaimana pengaruhnya
dalam  hal Ideologi pancasila sebagai dasar Negara
2.      Mengetahui definisi dari wawasan kebangsaan serta keterkaitannya
dengan laju politik Indonesia
3.      Mengetahui aspek penting yang terkandung dalam perihal keindonesiaan
dan kebangsaan
 4.  Memahami keterkaitan antara keindonesiaan dan wawasan kebangsaan
      dalam konsep politik Indonesia
5.   Memahami  dampak dari konsep keidonesiaan dan wawasan
      kebangsaan terhadap pola pemikiran pemerintah dan masyarakat
                                                BAB II
   PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Keindonesiaan serta pengaruhnya terhadap Ideologi Pancasila
            Indonesia dan ke-Indonesiaan merupakan nama atau penamaan dari konsep tentang orang, bangsa dan wilayah Negara kita yang berbentuk republik dengan susunan organisasi Negara kesatuan. Karena itu, Negara kita di sebut Negara kesatuan republik Indonesia sebagai wadah bersama segenap warga bangsa kita mengasosiasikan diri dan mengikat diri dalam satu persekutuan  hukum organisasi Negara di tengah pergaulan antar bangsa dan antar Negara di dunia.
 Ke-Indonesiaan berisi kandungan, pengertiaan kebersamaan dan muatan perasaan kebangsaan yang mengatasi kebhinekaan dalam ruang hidup di atas tanah dan air nusantara dalam satu kesatuan barisan berhadapan dengan dunia luar, dengan bangsa-bangsa dan Negara-negara lain dalam dinamika pergaulan regional dan global. Spirit kebersamaan dan perasaan sebangsa dan setanah air itulah yang biasa kita namakan dengan Indonesia dan ke-Indonesiaan.
            Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Dalam pengertian sehari-hari idea disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
            Di zaman demokrasi, kebebasan politik dan liberalisasi media relatif tersedia. Era transisional demokratisasi begitu banyak ujian. Ancaman kemandekan, bahkan terlihat seperti demokrasi beku (frozen democracy) membuat khawatir akan tersumbatnya perubahan. Konflik dan kekerasan, ledakan sengketa berlangsung sporadis di mana-mana yang membuat goyah keyakinan berdemokratisasi. Lalu bagaimana nasib Pancasila sebagai ideologi bangsa, Faktanya warga Indonesia pada umumnya masih mencintai Pancasila, tetapi mungkin tidak tahu dengan cara apa cinta bisa diwujudkan. Di antara kita resah atas gejala makin pudarnya soal ideologi sebagai nilai mendasar, tetapi saat itu pula tidak mampu mengingatkan bagaimana mengatasinya dengan tepat.
Pancasila masih relevan dengan realitas keindonesiaan. Pancasila tidak cukup sebatas diyakini. Sebagai ideologi bangsa, Pancasila semestinya diperlakukan terbuka diperbincangkan, diperdebatkan agar kian membesar, masuk dalam berbagai wilayah dan sektor.. Tidak heran jika urusan yang abstrak-abstrak, nilai, narasi besar dianggap tidak penting. Katanya dianggap tidak konkret. Ideologi pun kadang dianggap “jadul”. Saat perubahan berlangsung, Hampir semua penjaja citra melupakan pembicaraan ideologi, seperti Pancasila. Seharusnya ideologi bangsa inilah yang harus dibicarakan secara intensif demi mencapai keindonesiaan yang maju dan sejahtera.


2.2  Pengertian Wawasan Kebangsaan dan Keterkaitannya terhadap Laju
       Politik Indonesia

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia adalah merupakan sebuah pedoman yang masih bersifat filosofia normatif.Sebagai perwujudan dari rasa dan semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia.  Akan tetapi situasi dan suasana lingkungan yang terus berubah sejalan dengan proses perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembagan dan berbagai bentuk implementasinya.
Wawasan Kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia. Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif.Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam konsepsi Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga bangsa tentang posisi dan peran masing-masing ditengah-tengah masyarakat yang serba majemuk. Hal ini berarti suasana kondisi yang mendorong perkembangan setiap individu sehingga terwujud ketahanan pribadi dapat menciptakan suatu ketahanan nasional Indonesia.
            Menjadi bagian dari sebuah Negara, otomatis akan memberikan peluang kepada para penggerak politik maupun masyarakat untuk saling membantu dalam memajukan sistem politik di Indonesia. Di era globalisasi yang nyata ini keahlian dalam berpolitik menjadi aspek yang sangat penting, karena politik mengkaji bagaimana suatu masyarakat menata dirinya sendiri pada semua tingkatan dan mengelola berbagai gagasan mengenai bagaimana seharusnya masyarakat itu dikelola pada masa yang akan datang, bagaimana kekuasaan diperoleh dan dipertahankan, bagaimana kekuasaan digunakan, bagaimana kekuasaan didistribusikan, bagaimana bentuk pemerintahan yang berbeda berfungsi dan berinteraksi, bagaimana peraturan perundang-undanan dibuat dan ditegakkan.
2.3 Aspek Penting yang terdapat dalam Konsep Keindonesiaan dan Wawasan  
      Kebangsaan

            Prinsip keindonesiaan adalah hal yang sangat penting dimiliki oleh setiap warga Negara Indonesia guna mewaspadai maraknya gerakan intoleran yang terjadi di Indonesia, Pengamat polItik Boni Hargens mengatakan, penting bagi masyarakat Indonesia untuk merawat Keindonesiaan dalam pribadi masing-masing. dengan adanya rasa keindonesiaan, maka perbedaan tidak lagi dianggap sebagai ancaman.
            Indonesia adalah Negara yang pluralistic, multicultural, multietnik dan multiagam. Menurut gus dur, tugas kita semua terutama Negara adalah menjamin kehidupan yang multi ini agar tetap rukun, damai, dan tidak terjadi konflik. Pancasila dan undang-undang dasar 1945 adalah asas tunggal yang menjadi landasan bersam untuk itu.Negara ini bukan Negara agama tetapi juga bukan Negara atheis.Artinya agama melandasi kehidupan berbangsa dan bernegara bukan dalam pengertian formalisme agama tetapi agama menjadi roh kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal yang istimewa dari Indonesia adalah : tatanan, sejarah, pembentukan dan arti strategisnya-khususnya jika dilihat dari geopolitik perkembangan bangsa-bangsa didunia terutama Asia tenggara. Jika komponen-komponen tersebut digabung dengan variabel jumlah penduduk, luas wilayah, kekayaan sumber daya alam, kebinekaan agama, etnis dan kultur, maka Indonesia bisa menjadi Negara besar.
Keindonesiaan menjadi sangat penting karena hal itu merupakan prinsip yang bisa mengokohkan semua pegangan rakyat Indonesia. Di tengah era globalisasi yang mengancam keutuhan republik justru prinsip inilah yang sangat diperlukan. Kesadaran dan loyalitas pun begitu dijunjung agar Negara kesatuan republik Indonesia ini tetap bersatu dan teguh.
Jadi secara alami bangsa indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk.Masalahnya adalah bagaimana mengaktualisasikan simbol bhineka tunggal ika yang biarpun berbeda, namun tetap satu itu ke dalam konteks yang benar.
v  Nilai dan Makna yang terkandung dalam wawasan kebangsaan
a.      Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan
         bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:

1.      Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
         Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan
         besatu;
3.      Cinta akan tanah air dan bangsa;
4.      Demokrasi atau kedaulatan rakyat
5.      Kesetiakawanan sosial;
6.      Masyarakat adil-makmur.

b.      Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:

1.      Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar dapat
         menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
         dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
2.      Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa
          sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
3.      Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;
4.      Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila,
         bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah
         Makna Wawasan Kebangsaan Wawasan
5.      NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk
         mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar
         dengan bangsa lain yang sudah maju.


2.4  Keterkaitan antara Keindonesiaan dan Wawasan Kebangsaan dalam
       Konsep Politik

           Wawasan kebangsaan merupakan pedoman sebagai perwujudan dari rasa dan semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia, wawasan kebangsaan juga membahas tentang keindonesiaan dari segala aspek.
            Hubungan antara peran pemuda sebagai agen perubahan sosial serta mission KeIndonesiaan erat  kaitannya dengan fokus makalah ini dalam hal  integrasi nasional dan nilai kultural bangsa Indonesia. Ketiga konsep nilai dasar persatuan bangsa Indonesia adalah Pancasila sebagai Ideologi bangsa, Semangat Gotong Royong, dan Asas Kekeluargaan. Tiga nilai kultural ini adalah faktor pengikat bangsa Indonesia sebagai sebuah kekuatan politik. Lemah atau kuatnya kesatuan bangsa Indonesia dapat dirujuk kepada kondisi ketiga nilai dasar persatuan Bangsa ini.
              Sebagai negara imajinasi yang termanifestasikan bersama. Ancaman disintegrasi bangsa selalu hadir. Tugas pemuda untuk menjaga KeIndonesiaan dengan memahami wawasan kebangsaan dengan baik harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Karna jika ingin menjaga keindonesiaan tanpa pengetahuan tentang wawasan kebangsaan hanya akan menjadi usaha yang bisa dikatakan sia-sia, karna keindonesiaan dan wawasan kebangsaan adalah dua hal yang saling melengkapi.
              Pancasila dan Jati Diri tidak boleh dipisahkan dan tidak terpisahkan. Pancasila sebagai landasan idiil, landasan filosofis bangsa, sumber dari segala hukum di negeri Indonesia ini, sedangkan jati diri adalah implementasi sehari-hari, sebagai perilaku insan Indonesia.
              Keindonesiaan, wawasan kebangsaan, dan ideologi pancasila ibarat satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Oleh karna itu sudah sehendaknya kita memahami ketiga konsep diatas agar sistem politik di Indonesia dapat dijalankan dengan baik dan benar demi mencapai kesejahteraan bangsa.

2.5  Dampak Konsep Keindonesiaan dan Wawasan Kebangsaan terhadap Pola
       Pikir Pemerintah dan Masyarakat

Semakin berkembangnya era globalisasi, perubahan cara pikir para masyarakat pun berubah. Paradigma berfikir masyarakat, termasuk para generasi muda pun mengalami perkembangan. Namun seringkali perkembangan cara berfikir mereka tidak diimbangi dengan wawasan kebangsaan yang mumpuni (memadai). Sehingga seringkali mereka bertindak melampaui batas sebagai warga negara, dengan sikap seperti itu maka suatu negara tidak mengalami perkembangan yang seharusnya, oleh karena itu perlu adanya pengimbangan antara wawasan kebangsaan dengan cara berperilaku masyarakat terhadap perkembangan.
            Minimnya pemahaman dan ketidakpedulian masyarakat Indonesia aspek utama kehidupan berbangsa dan bernegara, terkhusus NKRI, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika mengakibatkan timbulnya berbagai permasalahan kebangsaan di negeri ini. Seperti yang terjadi belakangan ini; tawuran antar pelajar, pelajar yang mengeroyok pekerja pers, pemboman di rumah ibadah, perselisihan antar kelompok masyarakat, antar golongan, antar agama, dan antar etnis.
            Tidak berhenti disitu saja, masih banyak lagi permasalahan yang lainnya, yaitu tindakan para pejabat Negara yang mengkorupsikan uang rakyat. Tindakan korupsi para pejabat ini berperan besar dalam mempercepat degradasi kehidupan berbangsa dan bernegara, karena masyarakat menjadi kehilangan kepercayaan terhadap pemimpin negara ini. Selain itu, sistim politik dan ekonomi juga semakin melemah, sehingga berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat. Masyarakat pun tidak lagi memperdulikan kondisi bangsa, karena perhatiannya sudah terfokus pada perut sejengkalnya yang sulit untuk diisi. Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai permasalahan kebangsaan yang terjadi saat ini maka wawasan kebangsaan perlu direvitalisasi.
            Wawasan berasal dari pangkal kata “wawas” dan akhiran “an”. “wawas” mempunyai arti pandang, sedangkan “wawasan” berarti cara memandang, cara meninjau, cara melihat, cara tanggap inderawi. Dalam arti luas wawasan adalah cara pandang yang bersumber pada falsafah hidup suatu bangsa dan merupakan pantulan daripadanya yang berisi dorongan dan rangsangan di dalam usaha mencapai aspirasi serta tujuan nasional.
Keindonesiaan adalah hal yang sangat urgent dan harus dimiliki oleh seluruh civitas Negara. Di tengah semua permasalahan yang kita Alami, hanya jiwa keindonesianlah  yang dapat membantu keyakinan masyarakat dan pemerintah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
            Wawasan adalah cara pandang yang lahir dari keseluruhan kepribadian kita terhadap lingkungan sekitar, sifatnya adalah subyektif dan bisa kita pandang sebagai suatu rangkuman dan penerapan praktis dan pemikiran filsafat yang melatarbelakangi cara pandangan tersebut. Karena dengan wawasan kebangsaan itulah seorang individu atau bahkan masyarakat umum mampu menjawab tantangan besar di dunia luar, namun tetap berpegang teguh dengan kepribadian bangsa.
            Bangsa adalah kesatuan tekad dari rakyat untuk hidup bersama, mencapai cita-cita dan tujuan bersama terlepas dari perbedaan etnis, ras, agama, atau golongan asalnya. Kesadaran Kebangsaan adalah perekat yang akan memikat batin seluruh rakyat (Moerdiono,1995).

 BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
                  Indonesia adalah sebuah Negara yang  dibangun atas puing-puing semangat dan cita bangsa untuk bebas dari penjajahan dan menggapai kemerdekaan demi mensejahterakan masyarakat. Para pendiri bangsa mendirikan sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia hakikatnya sebagai sebuah wadah terdiri segala suku Indonesia, segala golongan Indonesia, dan segala umat agama Indonesia.  Dengan latar belakang etnis, kesukuan, serta keberagaman agama yang ada di negara ini masalah konsolidasi, soliditas, ataupun kesatuan bangsa menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, Keindonesiaan merupakan unsur esensial dalam pembangunan Bangsa Indonesia agar perbedaan-perbedaan yang sifatnya sosio-kultur dapat dicegah agar tidak menjadi ancaman stabilitas negara dan pembangunan baik ekonomi maupun politik.
              Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Wawasan Kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan,
    keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara, demi kepentingan nasional serta memiliki rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan, memiliki rasa kebersamaan sebagai bangsa untuk membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
           


3.2  Saran
            Dari pembahasan diatas, penulis akan menguraikan beberapa saran yang dapat menjadi masukan untuk berbagai kalangan, yakni :
1.         Menyadari bahwa keindonesiaan dan wawasan kebangsaan sangat diperlukan oleh Negara Indonesia, oleh sebab itu seharusnya keindonesiaan dan konsep wawasan kebangsaan tersebut diajarkan sehak dini kepada anak-anak Indonesia, karna nantinya merekalah yang akan menjadi penggerak bangsa di masa depan. Jika kedua hal itu hilang maka bersiaplah pula menerima resiko ancaman-ancaman politik dari berbagai kalangan.
2.         memahami bahwa kesadaran perjuangan bersifat nasional, perjuangan yang berlandasan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan memberikan kekuatan yang nyata, kemudian disusul dengan pengetahuan wawasan kebangsaan yang menjadi aspek utama dalam memajukan bangsa dan Negara.
3.         Diharuskan kepada seluruh praktisi, akademis, budayawan maupun pemerintah untuk bersama-sama saling bersinergi  menjaga integrasi nasional serta memahami, menghayati, mengamalkan pancasila sebagai ideologi bangsa, semangat gotong royong, asas kekeluargaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik itu dalam menjalankan laju politik pemerintahan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
4.         Diharapkan kepada generasi muda, mari bersama melakukan gerakan penyadaran dan pencerahan akan pentingnya Keindonesiaan dan wawasan kebangsaan dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia.
5.         Kepada para generasi muda agar dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap Indonesia dengan sungguh sehingga bertekad kuat dalam memajukan Negara di masa yang akan datang.

DAFTAR  PUSTAKA
[1]     A. Ubaidillah, Pendidikan Kewarganegaraan : Pancasila, Demokrasi, dan Pencegahan Korupsi. Jakarta: Prenada Media, 2015
[2]     A. Ubaidillah dan Abd. Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan : Pancasila, Demokrasi, dan Masyarakat Madani. Jakarta : Prenada Media, 2015
[3]     arifinbudi.blogspot.com/2013/01/pancasila-wawasan-kebangsaan.html
[4]     diandwijayanto.blogspot.com/2015/01/mengapa-mempelajari-ilmu-politik.htm

[6]     repository.upi.edu/7764/2/d_pkn_0809570_chapter1.pdf



[9]      repository.upi.edu/7764/2/d_pkn_0809570_chapter1.pdf
        
[10]   Erwin,Muhammad.2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung : PT. Refika Aditama









0 komentar:

Posting Komentar