Disqus Shortname

Sabtu, 14 Oktober 2017

Oktober 14, 2017
MAKALAH PENGANTAR SOSIOLOGI
MASYARAKAT DAN INDIVIDU
( INTERAKSI SOSIAL )



OLEH :

                 Asma Dwi Putri              : 11170510000022
                 Sefi Rafiani                     : 11170510000067
                 Hafidza                           : 11170510000088


JURNALISTIK 1A
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
Kata pengantar

            Segala puji bagi Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarganya, para sahabatnya dan para tabi’in tabi’at semuanya.
            Dengan rasa syukur Alhamdulillah Kami telah dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Masyarakat dan Individu (Interaksi Sosial)” pada mata kuliah pengantar sosiologi, walau masih banyak kekurangan, kritik dan saran sangat kami harapkan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
            Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada serta rujukan buku yang disarankan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.


Ciputat, 21 September 2017

                                                                                                                                       Penyusun





DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang............................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C.  Tujuan.......................................................................................................... 2
D.  Metode dan Prosedur.................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN
A.  Masyarakat .................................................................................................. 3
B.  Individu....................................................................................................... 4
C.  Interaksi Sosial ............................................................................................ 4

BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan ................................................................................................. 10



BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena manusia sebagai makhluk individu dan masyarakat yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama [1]. Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Para sosiolog mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.
Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Umpamanya di indonesia dapat dibahas mengenai bentuk bentuk interaksi sosial yang berlansgung antara berbagai suku bangsa atau antara golongan terpelajar dengan golongan agama.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama[2].
Oleh karena itu begitu menariknya judul yang kami bahas, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat khususnya bagi pemakalah dan umumnya bagi para pembaca, serta kami minta maaf apabila makalah ini belum sempurna dan jauh dari yang diharapkan, oleh karenya kami meminta kritik dan saran yang sifatnya mendukung untuk kemajuan makalah ini.



B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dan tugas dari Masyarakat dan individu ?
2.      Apa pengertian dari interaksi sosial ?
3.      Jelaskan ciri-ciri dan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial ?
4.      Jelaskan macam-macam interaksi sosial ?
5.      Sebutkan bentuk-bentuk interaksi sosial ?

C.   TUJUAN
      Tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar sosiologi serta untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca tentang masyarakat, individu dan interaksi sosial.


D.   METODE DAN PROSEDUR
         Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan merujuk pada beberapa referensi buku yang di tentukan





BAB II
PEMBAHASAN

A.   MASYARAKAT
1.      Pengertian Masyarakat
   Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut juga society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.

Pengertian masyarakat menurut beberapa ahli, diantaranya :
1)      Emile Durkheim : masyarakat adalah suatu kenyataan objektif dari individu-individu yang merupakan anggotanya.
2)      Karl Marx : masyarakat adalah suatu sturktur yang mengalami ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah secara ekonomi
3)      Selo Soemardjan : Menurut Selo Soemardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
Dari pengertian masyarakat yang disampaikan oleh pakar diatas, maka dapat disimpulkan Masyarakat adalah bentuk pengelompokkan manusia yang menunjukkan aktivitas-aktivitas bersama yang tampak dalam interaksi diantara anggota-anggota kelompok tersebut, dimana kebutuhan-kebutuhan anggota kelompok hanya dapat dipenuhi dengan jalan berinteraksi dengan individu-individu.

2.      Fungsi dan peran manusia sebagai masyarakat
Manusia sebagai masyarakat atau mahluk sosial artinya, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhannya sendiri meskipun dia memiliki kedudukan dan kekayaan, ia selalu membutuhkan bantuan  manusia lain. Setiap manusia cenderung utnuk berkomunikasi, berinteraksi dan bersosialisasi dengan manusia lainnya bahkan sejak lahir pun manusia sudah disebut sebagai mahluk sosial.
      Telah berabad-abad konsep manusia sebagai mahluk sosial itu ada, yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa pada individu. Yakni memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari :
1.      Dorongan untuk makan
2.      Dorongan untuk mmpertahankan diri
3.      Dorongan untuk melangsungkan hubungan beda jenis[3]


B.   INDIVIDU
1.      Pengertian Individu
                    Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dapat pula dimaknai sebagai bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
            Menurut Abdul Syani (2002: 25), individu berasal dari Bahasa Yunani, individum, yang berarti satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Sementara menurut Soerjono Soekanto (2003), individu adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang di dalam dirinya dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, ras, dan rukun.


2.       Fungsi dan peran manusia sebagai individu
Manusia sebagai mahluk individu diartikan sebagai perseorangan atau diri pribadi yang berupaya merealisasikan segenap potensi dirinya, baik potensi jasmani maupun potensi rohani serta potensi lainnya. Manusia sebagai diri pribadi merupakan mahluk yang diciptakan secara sempurna oleh tuhan yang maha esa.
            Banyak faktor yang mendorong manusia secara individual membutuhkan dirinya sebagai mahluk sosial sehingga terbentuk interaksi sosial antara manusia satu dan manusia lainyya. Secara garis besar, faktor-fakktor personal mempengarui interkasi manusia terdiri dari 3 hal yakni :
1.      Tekanan emosional. Kondisi psikologis seseorang sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain, apakah sedang sedih, bahagia, dan seterusnya.
2.      Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi yang direndahkan maka ia akan memilki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena secara spontan ia membutuhkan kasih sayang dari pihak lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi psikologis kembali sperti semula.
3.      Isolasi sosial. Orang yang merasa atau dengan sengaja terisolasi dengan komunitasnya atau pihak-pihak tertentu, maka ia akan berupaya melakukan interkasi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interksi yang harmonis.








D.  INTERAKSI SOSIAL
1.      Pengertan Interaksi Sosial
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial ( yang juga dapat dinamakan proses sosial ) karena interaksi sosial merupakan syarat uatama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.[4]
Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mugkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial

2.      Ciri-ciri dan Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
2.1  Ciri-ciri interaksi sosial
       Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang.
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas.
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

2.2  Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
                    Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu :
1)      Adanya kontak sosial
                 Kontak sosial apat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antarindividu dengan kelompok atau sebaliknya, antarkelompok dengan kelompok lainnya. Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, misalnya orang yang berjabat tangan, saling senyum dan sebagainya. Sedangkan kontak sekunder memerlukan perantara.
2)      Adanya komunikasi  
    Yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. [5]

3.      Bentuk Bentuk Interaksi Sosial
   Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Suatu pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian. Mungkin penyelesaian itu hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi (accomodation), dan ini berarti bahwa kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat di anggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. [6]
   Proses-proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut:

1.      Proses-proses Asosiatif
a.  Kerja sama (cooperation)
    Merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau bebrapa tujuan bersama. Kerjasama timbul karena adanya orientasi para individu terhadap kelompoknya,ada lima bentuk kerja sama yaitu:
1.      kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong
2.      Bargaining,yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa dua organisasi atau lebih.
3.      Ko-optasi.yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan dalam suatu organisasi.
4.      Koalisi.yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama
5.      Join-Venture,yaitu kerjasama antara pengusahaan proyek-proyek tertentu
b.      Akomodasi (accomodation)
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tenpa menghancurkan fisik lawan, sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Tujuan akomodasi berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapi, yaitu :
1.      Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan faham.
2.      Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
3.      Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok sosial
4.      Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah.

Bentuk-bentuk akomodasi, sebagai berikut[7] :
1.      Coercion, adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan olehkarena adanya paksaan.
2.      Compromise, adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yangterlibat saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisian yang ada.
3.      Arbitration, merupakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.
4.      Mediation, hampir menyerupai arbitration tetapi mengundang pihak ketiga yang netral.
5.      Conciliation,adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginandari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama
6.      Toleration,merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
7.      Stalemate,merupakan suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatutitik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
8.      Adjudication, yaitu merupakan penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.


2.      Proses-proses Disosiatif
a.       Persaingan (Competition)
       Competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, di mana individu ataukelompok yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan atau ancaman[8]. Bentuk- bentuk persaingan antara lain :
1.)    Persaingan ekonomi
2.)    Persaingan budaya
3.)    Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan dan peranan yang tertentu dalam masyarakat.
4.)    Persaingan karena perbedaan ras.
                  





BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pada hakikatnya manusia senantiasa berperan ganda. Yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Manusia secara individual membutuhkan dirinya sebagai mahluk sosial sehingga terbentuk interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Bertemunya orang perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pengertian tentang interaksi sosial sangat beguna didalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Dengan mengetahui dan memahami perihal kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan serta mempengaruhi bentuk-bentuk interaksi sosial tertentu, pengetahuan kita dapat pula disumbangkan pada usaha bersama yang dinamakan pembinaan bangsa dan masyarakat.
Maka, dapat dikatakan interaksi sosial merupakan dasar proses sosial, yang menunjuk pada hubungan-hubungan sosial dinamis.

     









DAFTAR PUSTAKA

Ridho, Kholis. Prof. Dr.Rusmin Tumanggor,M.A dan Drs.H.Nurochim,M.M. 2010.Ilmu sosial dan budaya dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Soekanto, Soerjono dan Dra. Budi Sulistyowati, M.A. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada








[1] Prof. Dr. Hajjah Bainar, Drs. H. Ruslan Abdul Rahman, Drs. M. Jafar Anwar, M, Si. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar hal 64.
[2] Kimball Young dan Raymond, W. Mack : Sociology and social Life, (New York:American Book Company, 1959), hlmn. 137
[3] Prof.Dr.Rusmin Tumanggor, M.A, Kholis Ridho, S.Ag., M.si., Drs.H. Nurochim, M.M. Ilmu sosial & Budaya Dasar, hlmn 41
[4] Gillin dan gillin Cultural sociology, a revision of an introduction to sociology, (New York: The macmillan Company, 1954), hlmn.489.
[5] Prof.Dr.Soerjono Soekanto, Dra. Budi Sulistyowati, M.A. Sosiologi: Suatu Pengantar, hlmn 61
[6] Selo soemardjan dan soelaeman soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi, (Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hlmn. 177.
[7] Kimball Young dan Richard W. Mack, hlmn.147 dan seterusnya
[8] Gillin dan Gillin, op.cit, hlm. 590 dan seterusnya

0 komentar:

Posting Komentar