MAKALAH
PENGANTAR SOSIOLOGI
MASYARAKAT DAN
INDIVIDU
( INTERAKSI
SOSIAL )
OLEH :
Asma Dwi Putri : 11170510000022
Sefi Rafiani :
11170510000067
Hafidza : 11170510000088
JURNALISTIK 1A
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
Kata pengantar
Segala puji bagi
Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarganya,
para sahabatnya dan para tabi’in tabi’at semuanya.
Dengan rasa syukur
Alhamdulillah Kami telah dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Masyarakat dan Individu (Interaksi Sosial)” pada mata kuliah pengantar
sosiologi, walau masih banyak kekurangan, kritik dan saran sangat kami harapkan
agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Makalah ini
disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada serta rujukan buku yang
disarankan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para
pembaca.
Ciputat,
21 September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
D. Metode dan Prosedur.................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Masyarakat .................................................................................................. 3
B. Individu....................................................................................................... 4
C. Interaksi Sosial ............................................................................................ 4
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manusia dikatakan sebagai mahluk
sosial karena manusia sebagai makhluk individu dan masyarakat yang selalu hidup
berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan
wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat
terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan
hidup bersama [1]. Kita
tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta
memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan berkelompok dan
dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Para sosiolog mengartikan masyarakat
sebagai sebagai kelompok di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan
kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan
nilai-nilai tertentu yang permanen.
Pengertian tentang interaksi sosial
sangat berguna di dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah
masyarakat. Umpamanya di indonesia dapat dibahas mengenai bentuk bentuk
interaksi sosial yang berlansgung antara berbagai suku bangsa atau antara
golongan terpelajar dengan golongan agama.
Interaksi sosial merupakan kunci
dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada
kehidupan bersama[2].
Oleh karena itu begitu menariknya
judul yang kami bahas, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat
khususnya bagi pemakalah dan umumnya bagi para pembaca, serta kami minta maaf
apabila makalah ini belum sempurna dan jauh dari yang diharapkan, oleh karenya
kami meminta kritik dan saran yang sifatnya mendukung untuk kemajuan makalah
ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian
dan tugas dari Masyarakat dan individu ?
2.
Apa pengertian dari
interaksi sosial ?
3.
Jelaskan
ciri-ciri dan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial ?
4.
Jelaskan
macam-macam interaksi sosial ?
5.
Sebutkan
bentuk-bentuk interaksi sosial ?
C.
TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah pengantar sosiologi serta untuk menambah wawasan bagi penulis
dan pembaca tentang masyarakat, individu dan interaksi sosial.
D.
METODE DAN PROSEDUR
Metode yang digunakan dalam penyusunan
makalah ini yaitu dengan merujuk pada beberapa referensi buku yang di tentukan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MASYARAKAT
1.
Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa
Inggris masyarakat disebut juga society, asal katanya socius
yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab,
yaitu syirk, artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu
karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia
sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial
yang merupakan kesatuan.
Pengertian
masyarakat menurut beberapa ahli, diantaranya :
1)
Emile Durkheim
: masyarakat adalah suatu kenyataan objektif dari individu-individu yang
merupakan anggotanya.
2)
Karl Marx :
masyarakat adalah suatu sturktur yang mengalami ketegangan organisasi maupun
perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah
secara ekonomi
3)
Selo Soemardjan
: Menurut Selo Soemardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan
Dari pengertian masyarakat yang
disampaikan oleh pakar diatas, maka dapat disimpulkan Masyarakat adalah bentuk
pengelompokkan manusia yang menunjukkan aktivitas-aktivitas bersama yang tampak
dalam interaksi diantara anggota-anggota kelompok tersebut, dimana
kebutuhan-kebutuhan anggota kelompok hanya dapat dipenuhi dengan jalan
berinteraksi dengan individu-individu.
2.
Fungsi dan peran manusia sebagai
masyarakat
Manusia
sebagai masyarakat atau mahluk sosial artinya, dalam kehidupan sehari-hari
manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhannya sendiri
meskipun dia memiliki kedudukan dan kekayaan, ia selalu membutuhkan
bantuan manusia lain. Setiap manusia
cenderung utnuk berkomunikasi, berinteraksi dan bersosialisasi dengan manusia
lainnya bahkan sejak lahir pun manusia sudah disebut sebagai mahluk sosial.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai mahluk sosial itu
ada, yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa pada
individu. Yakni memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari :
1. Dorongan
untuk makan
2. Dorongan
untuk mmpertahankan diri
3. Dorongan
untuk melangsungkan hubungan beda jenis[3]
B.
INDIVIDU
1.
Pengertian Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dapat
pula dimaknai sebagai bagian terkecil dari
kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih
kecil.
Menurut Abdul Syani (2002: 25), individu
berasal dari Bahasa Yunani, individum, yang berarti satuan kecil yang tidak
dapat dibagi lagi. Sementara menurut Soerjono Soekanto (2003), individu adalah
makhluk hidup ciptaan Tuhan yang di dalam dirinya dilengkapi oleh kelengkapan
hidup yang meliputi raga, ras, dan rukun.
2. Fungsi
dan peran manusia sebagai individu
Manusia
sebagai mahluk individu diartikan sebagai perseorangan atau diri pribadi yang
berupaya merealisasikan segenap potensi dirinya, baik potensi jasmani maupun
potensi rohani serta potensi lainnya. Manusia sebagai diri pribadi merupakan
mahluk yang diciptakan secara sempurna oleh tuhan yang maha esa.
Banyak
faktor yang mendorong manusia secara individual membutuhkan dirinya sebagai
mahluk sosial sehingga terbentuk interaksi sosial antara manusia satu dan manusia
lainyya. Secara garis besar, faktor-fakktor personal mempengarui interkasi
manusia terdiri dari 3 hal yakni :
1. Tekanan
emosional. Kondisi psikologis seseorang sangat mempengaruhi bagaimana manusia
berinteraksi satu sama lain, apakah sedang sedih, bahagia, dan seterusnya.
2. Harga
diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi yang
direndahkan maka ia akan memilki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan
orang lain karena secara spontan ia membutuhkan kasih sayang dari pihak lain
atau dukungan moral untuk membentuk kondisi psikologis kembali sperti semula.
3. Isolasi
sosial. Orang yang merasa atau dengan sengaja terisolasi dengan komunitasnya
atau pihak-pihak tertentu, maka ia akan berupaya melakukan interkasi dengan
orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interksi yang
harmonis.
D. INTERAKSI SOSIAL
1. Pengertan Interaksi Sosial
Bentuk umum proses sosial adalah
interaksi sosial ( yang juga dapat dinamakan proses sosial ) karena interaksi
sosial merupakan syarat uatama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara
orang perorangan dengan kelompok manusia.[4]
Apabila dua orang bertemu, interaksi
sosial dimulai saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling
berbicara atau bahkan mugkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu
merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial
2. Ciri-ciri dan Syarat Terjadinya
Interaksi Sosial
2.1 Ciri-ciri interaksi sosial
Menurut
Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu
orang.
b. Terjadinya komunikasi di antara
pelaku melalui kontak sosial.
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang
jelas.
d. Dilaksanakan melalui suatu pola
sistem sosial tertentu
2.2 Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
Suatu interaksi sosial
tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu :
1) Adanya kontak sosial
Kontak sosial apat berlangsung
dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antarindividu dengan kelompok atau
sebaliknya, antarkelompok dengan kelompok lainnya. Suatu kontak dapat pula
bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan
hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, misalnya orang yang berjabat
tangan, saling senyum dan sebagainya. Sedangkan kontak sekunder memerlukan
perantara.
2)
Adanya komunikasi
Yaitu seseorang memberi arti pada perilaku
orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang tersebut. [5]
3. Bentuk Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau
pertikaian (conflict). Suatu pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian.
Mungkin penyelesaian itu hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang
dinamakan akomodasi (accomodation), dan ini berarti bahwa kedua belah pihak
belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat di anggap sebagai bentuk
keempat dari interaksi sosial. [6]
Proses-proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut:
1. Proses-proses Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation)
Merupakan
suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai satu atau bebrapa tujuan bersama. Kerjasama timbul karena adanya
orientasi para individu terhadap kelompoknya,ada lima bentuk kerja sama yaitu:
1.
kerukunan yang mencakup gotong royong dan
tolong menolong
2.
Bargaining,yaitu pelaksanaan perjanjian
mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa dua organisasi atau lebih.
3.
Ko-optasi.yakni suatu proses penerimaan
unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan dalam suatu organisasi.
4.
Koalisi.yakni kombinasi antara dua
organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama
5.
Join-Venture,yaitu kerjasama antara
pengusahaan proyek-proyek tertentu
b.
Akomodasi (accomodation)
Akomodasi merupakan suatu cara untuk
menyelesaikan pertentangan tenpa menghancurkan fisik lawan, sehingga lawan
tidak kehilangan kepribadiannya. Tujuan akomodasi berbeda-beda sesuai dengan
situasi yang dihadapi, yaitu :
1.
Untuk mengurangi pertentangan antara
orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan faham.
2.
Mencegah meledaknya suatu pertentangan
untuk sementara waktu
3.
Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama
antara kelompok sosial
4.
Mengusahakan peleburan antara
kelompok-kelompok sosial yang terpisah.
Bentuk-bentuk akomodasi, sebagai
berikut[7] :
1.
Coercion,
adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan olehkarena adanya
paksaan.
2.
Compromise, adalah
suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yangterlibat saling mengurangi
tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisian yang ada.
3.
Arbitration, merupakan
suatu cara untuk mencapai compromise apabila
pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.
4.
Mediation,
hampir menyerupai arbitration tetapi
mengundang pihak ketiga yang netral.
5.
Conciliation,adalah
suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginandari pihak-pihak yang
berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama
6.
Toleration,merupakan
suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
7.
Stalemate,merupakan
suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai
kekuatan yang seimbang berhenti pada suatutitik tertentu dalam
melakukan pertentangannya.
8.
Adjudication, yaitu
merupakan penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
2. Proses-proses Disosiatif
a. Persaingan (Competition)
Competition dapat
diartikan sebagai suatu proses sosial, di mana individu ataukelompok yang
bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu
masa menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik atau mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan atau ancaman[8]. Bentuk- bentuk persaingan
antara lain :
1.)
Persaingan
ekonomi
2.)
Persaingan
budaya
3.)
Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan
dan peranan yang tertentu dalam masyarakat.
4.)
Persaingan karena perbedaan ras.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada
hakikatnya manusia senantiasa berperan ganda. Yaitu sebagai mahluk individu dan
mahluk sosial. Manusia secara individual membutuhkan dirinya sebagai mahluk
sosial sehingga terbentuk interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan kunci
dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada
kehidupan bersama.
Bertemunya
orang perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup
dalam suatu kelompok sosial. Pengertian tentang interaksi sosial sangat beguna
didalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Dengan
mengetahui dan memahami perihal kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan serta
mempengaruhi bentuk-bentuk interaksi sosial tertentu, pengetahuan kita dapat
pula disumbangkan pada usaha bersama yang dinamakan pembinaan bangsa dan
masyarakat.
Maka,
dapat dikatakan interaksi sosial merupakan dasar proses sosial, yang menunjuk
pada hubungan-hubungan sosial dinamis.
DAFTAR PUSTAKA
Ridho, Kholis. Prof.
Dr.Rusmin Tumanggor,M.A dan Drs.H.Nurochim,M.M. 2010.Ilmu sosial dan budaya dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Soekanto, Soerjono dan
Dra. Budi Sulistyowati, M.A. 2014. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
[1]
Prof. Dr.
Hajjah Bainar, Drs. H. Ruslan Abdul Rahman, Drs. M. Jafar Anwar, M, Si. Ilmu
Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar hal 64.
[2]
Kimball Young dan Raymond, W. Mack : Sociology and social Life, (New
York:American Book Company, 1959), hlmn. 137
[3]
Prof.Dr.Rusmin
Tumanggor, M.A, Kholis Ridho, S.Ag., M.si., Drs.H. Nurochim, M.M. Ilmu sosial
& Budaya Dasar, hlmn 41
[4]
Gillin
dan gillin Cultural sociology, a revision of an introduction to sociology, (New
York: The macmillan Company, 1954), hlmn.489.
[6]
Selo
soemardjan dan soelaeman soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi, (Jakarta: Yayasan
Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hlmn. 177.
0 komentar:
Posting Komentar