Disqus Shortname

Jumat, 13 Oktober 2017

Oktober 13, 2017
STUDI ISLAM


ASPEK SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM






DISUSUN OLEH:
Friska Dewi
Hasyifa Nanda Safiera



Jurnalistik I A
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017







PEMBAHASAN


A.     Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
                       
1.      Sejarah

                Terdapat berbagai teori yang menjelaskan asal-usul kata sejarah. Sebagian ada yang berpendapat bahwa kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajarah yang berarti pohon. Dalam artian Kata bahasa Arab lainnya disebut tarikh dan sirah. Dari segi bahasa, al-tarikh berarti ketentuan masa atau waktu, sedang ‘Ilmu Tarikh’ ilmu yang membahas peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian, masa atau tempat terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.

                Terdapat pula teori yang mengatakan bahwa  kata sejarah merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, history yang berasal dari bahasa Yunani, istoria yang berarti ilmu. Kata istoria oleh filsufi Yunani seperti ristoteles diartikan sebagai penelaahan secara sistematis mengenai seperangkat gejala alam, dan dalam penggunaanya kata histori diartikan sebagai masa lampau umat manusia.

2.      Kebudayaan

                Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.

                Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

3.      Islam

                Pertama, mengandung arti segala sesuatu yang berkaitan dengan islam, yaitu ajaran, umat, kemajuan dan kemunduran, peran dan fungsi, dan lain sebagainya. 

                Kedua, mengandung arti sifat atau nilai yang harus dipegang teguh dalam mengkonstruksi sejarah, yakni kebenaran, kejujuran, dan kegunaan, sebagaimana terdapat di dalam Al-quran dan sunnah. 

                Ketiga, pengertian tersebut dalam tulisan ini sama-sama digunakan, yakni selain mengemukakan berbagai hal yang berkaitan dengan Islam, juga berpegang teguh pada nilai-nilai ajaran Islam. Dengan demikian, sejarah Islam dapat diartikan suatu upaya merekonstruksi peristiwa masa lalu secara komprehensif dan sistematis dengan menggunakan pendekatan dan teori tertentu dengan berdsarkan padda nila-nilai ajaran Islam.

                 Jika ketiga kata di atas "Sejarah, Kebudayaan, dan Islam" digabungkan, maka menjadi "Sejarah Kebudayaan Islam" berangkat dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa yang di maksud dengan "Sejarah Kebudayaan Islam" adalah catatan lengkap tentang segala sesuatu yang di hasilkan oleh umat islam untuk kemaslahatan hidup dan kehidupan manusia.



B.     Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam

1.       Untuk mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi di masa silam, entah sesuatu itu baik maupun buruk. Kemudian hal itu di jadikan cermin dan teladan bagi kita dalam menjalani hidup dan kehidupan untuk untuk menggapai kebijakan.


2.       Untuk mengetahui kebudayaan yang di hasilkan oleh umat islam dalam sejarah peradaban manusia, dan sumbangsihnya bagi kehidupan manusia.

3.       Untuk mengetauhi peranan dan sumbangan agama islam dan umat islam bagi kebijakan hidup manusia.

4.       Untuk mendidik diri kita menjadi orang yang bijak karna dengan mempelajari sejarah kita bisa mengetahui berlakunya hukum sebab akibat, sehingga kita tidak harus mengalami langsung segala peristiwa, namun cukup mengambil pelajaran dari sejarah umat terdahulu.

C.      Periodesasi Sejarah

                Sejarah Islam sekarang telah berjalan dekat empat belas abad lamanya. Sebagai halnya dengan sejarah setiap umat, sejarah Islam dapat dibagi ke dalam periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern.

1.      Periode Klasik : 650 – 1000 M

A.     Masa Kemajuan Islam 1 (650-1000 M)
                Masa ini merupakan masa ekspansi, integrasi, dan keemasan Islam. Dalam hal ekspansi, sebelumNabi Muhammad wafat di tahun 632 M., seluruh Semenanjung Arabia telah tunduk ke bawah kekuasaan Islam. Ekspansi ke daerah-daerah ke luar rabia dimulai di zaman Khalifah pertsms, Abu Bakar As-Siddik.

·         Khulafa Al-Rasyidin

                Khulafaur Rasyidin berkuasa mulai tahun 632-661 M, atau kurang lebih selama 29 tahun. Kemajuan-kemajuan yang dicapai pada zaman Khulafaur Rasyidin antara lain:
1.      Ekspansi atau perluasan daulat Islamiyah yang meliputi Irak, Suria, Damaskus, Bizantium, Mesir, Persia, dan Palestina.
2.      Meredam berbagai pemberontakan dari orang-orang murtad
3.      Pengumpulan dan penulisan Al-Quran 
4.      Penetuan kalender Islam yang bertolak dari masa hijrah Rasulullah SAW dan berdasarkan pada hitungan tanggal berdasarkan peredaran bulan (qomariyah).
5.      Menetapkan administrasi perpajakan, pengaturan upah, dan lainnya.

·         Bani Umayyah

                Kemajuan yang dicapai pada zaman dinasti bani Umayyah ini antara lain dibidang:
1.      Ekspansi yang natara lain menguasai Tunis, Khurasan, Afghanistan, Kabul, Ibu KotabBizantiym, Balk, Bukhara, India, Perancis, pulau-pulau yang terdapat di laut tengah, Sardinia, Cyprus, an masih bayak kota-kota lainnya.
2.      Kemajuan dalam bidang administrasi dan bahasa, yakni bhasa Yunani dan Pahlawi ke bahasa Arab.
3.      Kemajuan dalam bidang ilmu agama Islam seperti tafsir, hais, fikih, dan ilmu kalam. Yang manjadi pust dari kegiatan ini adalah Kufah dan Bashrah di Irak.
4.      Kemajuan di bidang administrasi keuangan.
5.      Kemajuan dalam bidang kebudayaan dan peradaban Islam.


B.     Masa Disintegrasi (1000-1250 M)

                Disintegrasi dalam artian ialah, perpecahan poitik dam sulitnya mempersatukan dunia Islam yang demikian luas dalam sebuah pemerintahan yang berpusat di Baghdad, sesungguhnya sudah mulai terjadi pada akhir zama bani Ummayah, namum memuncak di bani Abbas, terutama setelah khalifah-khalifah menjadi boneka dalam tangan tentara pengawal. 

                Selain munculnya berbagai dinasti kecil tersebut, pada masa disintegrasi juga terjadi berbagai pemberontakan. Golongan syi’ah yang pada mulanya menjadi teman sekutu bani Abbas, mulai melancarkan aksi penentangan mereka.

2.      Periode Pertengahan (1250-1500 M)

C.      Masa Kemunduran I (1250-1500 M)

1.      Masa ini terjadi mulai tahun 1250 hingga 1500 M. Pada zaman ini Jenghiskan dan keturunannya datang membawa pengahncuran bagi dunia Islam. Jenggiskhan yang berasal dari Mongolia, setelah menduduki Peking pada 1212 M , ia mengalihkan serangannya ke arah barat. Satu demi satu kerajaa Islam jatuh ke tangannya. Transoxania dan Khawarizm dapat dikalahkan pada 1219 M. Demikian pula kerajaan Ghazna dapat dikalahkan (1221 M), Azarbaijan (1223 M), dan Kerajaa Saljuk di Asia kecil (1234 M). Dari sini ia meneruskan serangannya ke Eropa dan Rusia.
2.      Serangan ke Baghdad dilakukan oleh cucunya Hulagu Khan. Khurasan di Persia terlebih dahulu ia kalahkan dan baru Hasysyasin di Alamut ia hancurkan. Pada permulaan 1258 M, ia sampai ke tepi kot a Baghdad. Perintah untuk menyerah ditolak oleh khalifah al-Mu’tasim dan kota Baghdad dikepung. Akhirnya pada 10 Februari dan keluarga serta sebagian besar dari penduduknya dibunuh. Beberapa dari anggota keluarga bani Abbas dapat melarikan diri, di antaranya ada yang menetap di mesir.
3.      Pada Masa Kemunduran I , terjadi kehancuran khalifah secara formil. Islam tidak lagi mempunyai khalifah yang diakui ole semua umat sebagai lambang persatuan dan ini berlaku hingga Kerajaan Usmani mengangkat khalifah yang baru di Istanbul di abad keenam belas. Sementara itu peradaban antara kamu Sunni dan Syi’ah menjadi tambah nyata kelihatan. Demikian pula antara Arab dan Persia. Dunia Islam terbagi dalam dua bagian; bagian Arab yang terdiri atas Semenanjung Arabia, Irak, Suriah, Palestina, Mesir, Afrika  Utara, dan Sudan dengan Mesir sebagai pusatnya;dan bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Turki, Persia, Turkistan, dan India dengan Persia sebagai pusatnya.
4.      Pada Periode Kemunduran I juga pengaruh tarekat-tarekat bertambah mendalam dan bertambah di dunia Islam. Pendapat yang ditimbulkan di zaman disintegrasi yang mengatakan, bahwa pintu ijihad telah tertutup diterima secara umum di zaman ini. Sementara itu antara mazhab yang empat terdapat suasana damai dan di madrasah-madrasah diajarkan mazhab yang empat. Perhatian pada ilmu pengetahuan non-keagamaan sedikit sekali. Tetapi sebaliknya Islam mendapat pemeluk-pemeluk baru di daerah-daerah yang selama ini belum pernah dimasuki Islam.
5.      Dengan demikian pada Masa Kemunduran I ini, umat Islam bukan saja mengalami kehancuran dalam bdang politik da daulat Islamiyah, melainkan kehancuran dalam bidang kebudayaan, peradaban, dan ilmu pengetahuan. Islam yang ada pada Zaman Kemunduran I adalah Islam yang diotomis antara urusan dunia dan akhirat; ilmu agama dan umum; ulama dan ilmuwan; Islam yang telah kehilangan spiritualitas dan energisitasnya. Islam pada masa itu tinggal abunya, seangkan apinya sudah padam.

D.     Masa tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)

1.       Fase Kemajuan (1500-1700 M)

                Kerajaan Usmani yang dipimpin oleh Muhammada Al-Fatih (1451-1481 M), dari kerajaan Usmani dapat mengalahkan Kerajaan Bizantium dengan menduduki Istanbul pada 1453 M. Adapun Kerajaan Sapawi merupakan kerajaa besar kedua di dunia Islam pada periode pertengahan. Kerajaan Sapawi ini berasal dari seorang sufi Syeh KH. Ishak Syafiuddin (1252-1334 M) dari Ardabil di Azar Baizar. Kerajaan Mughal di India dengan Delhi sebagai ibu kotanya didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) salah satu dari cucu Timur Lenk.

                Kemajuan yang terjadi pada zaman Tiga Kerajaan Besar ini, atau Kemajuan Islam II ini lebih banyak merupakan kemajuan dalam bidang politik. Adapun dalam bidang ilmu pengetahuan sangat kurang, dan ilmu pengetahuan diseluruh dunia Islam pada umumnya tengah merosot. Sementara itu tharikat semakin memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan umat Islam. Selain itu, dengan lahirnya Turki dan India sebagai kerajaan besar, disamping bahasa Arab dan Persia, bahasa Turki dan Ordo, juga mulai muncul sebagai bahasa penting dalam Islam. Kedudukan bahasa Arab sebagia bahasa persatuan semakin bertambah menurun.

                Berbeda dengan kemajuan islam pertama sebagaimana yang terjadi di zaman Klasik,adalah bahwa pada Kemajuan Islam II ini, Barat mulai Bagkit terutama setelah terbukanya jalan ke pusat rempah-rempah dan bahan-bahan mentah di Timur Jauh, melalui Afrika Selatan, dan ditemukannya Benua Amerika oleh Colombus (1492 M). Namun demikian, kekuatan barat dan Eropa pada waktu itu, dibandingkan dengan kekuatan Islam, masih lemah. Hal ini berbeda dengan Masa Kemajuan Islam I, dimana Barat dan Eropa belum bangkit sama sekali. Dengan deikian, upaya mencapai kemajuan pada zaman Kemajuan Islam II ini sudah mulai dapat tantangan dari kemajuan Barat dan Eropa.

2.       Fase Kemunduran II (1700-1800 M)

                Fase ini berlangsung dari tahun 177-1800 M. Pada fase ini tiga Kerajaan besar tersebut sudah mulai mengalami kemunduran. Setelah Sultan Sulaiman Al-Qhanuni, Kerajaan Usmani tidak lagi memiliki sultan-sultan yang kuat dan besar. Di dalam negeri timbul pemberontakan, seperti di Syuriah di bawah pimpinan Kurdi Jumbulat, di Lebanon di bawah pimpinan Druze Amir Fahruddin dalam pada itu di Eropa mulai timbul pula gerakan-gerakan kuat, sedan Rusia di bawah Peter Yang Agung telah pula berubah menjadi negara yang maju. Dalam peperangan dengan negara-negara ini kerajaan Usmani mengalami kekalahan-kekalahan daerahnya di Eopa mulai diperkecil sedikit demi sedikit. Kerjaan Usmani lenyap dan sebagai gantinya timbul Republik Turki di tahun 1924 M.

                Di persia, Kerajaa Sapawi mendapat serangan dari Raja Afghan yang berlainan dengan Syah-syah Sapawi menganut faham Sunni. Selanjutnya di India, di bawah pemerintahan, Aurangzeb yang mendapat gelar Alam Ghair, terjadi pembrontakan dari pihak golongan Hindu yang merupakan mayoritas India. Pemberontakan Sik dipimpin oleh Guru Tegh bahadur dan kemudian oleh Guru Gobind Singh. Sesedah Auranzeb meninggal serangan-serangan pemberontak bertambah kuat dan akhirnya daerah-daerah yang jauh dari Delhi melepaskan diri dari kekuasaan Mughal satu demi satu.

                Dalam berbagai pemberontakan tersebut, Inggris mulai ikut memainkan peranannya dalam politik India, dan akhirnya pada 1857-1947 M India menjadi jajahan Inggris. Dengan demikian pada masa Kemunduran Islam II ini kekuatan milter dan politik Islam mulai menurun. Kegiatan perdagangan dan ekonomi umat islam semakin merosor, sebagai akibay dari hilangnya monopoli dagang Timur dan Barat. Demikian pula ilmu pengetahuan di dunia Islam juga berada dalam keadaan stagnasi. Tarekat-tarekat yang diliputi oleh suasana khurafat da supertisi juga meningkat. Umat Islam pada umumnya juga dipengaruhi oleh sikap fatalistik. Dunia Islam dalam keadaa mundur dan statis.

                Sebaliknya, keadaan Eropa dan Barat pada masa ini mulai mengalami kemajuan dalam berbagai bidang. Eropa dengan kekayaan yang diangkut dari Amerika dan laba yang timbul dari dagang langsung dengan Timur Jauh bertambah kaya dan maju. Penetrasi Barat, yang kekuatannya bertambah besar, kedunia Islam yang didudukinya, kian lama bertambah mendalam. Akhirnya di tahun 1798 M, Napoleon dapat menduduki Mesir sebagai salah satu pusat Islam yang terpenting. Jatuhnya pusat Islam ini ke tangan barat menyadarkan dunia Islam terdapat kelemahan, ketertinggalan dan keterbelakangannya, serta menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban yang lebih tinggi dari peradaban Islam di masa depan.

3.       Periode Modern (1800 M-sekarang)

                Periode ini merupakan Zaman Kebangkitan Islam, ekspedisi Napoleon di Mesir yang berakhir di tahun 1801 M, membuka mata dunia Islam, terutama Turki dan Mesir, akan kemunduran dan kelemahan umat Islam di samping kemajuan dan kekuatan barat. Raja dan pemuka-pemuka islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk mengembalikan keseimbangan kekuatan (balance of power) yang telah pincang dan membahayakan Islam. Kontak Islam dan Barat sekarang berlainan sekali dengan kontak Islam barat di periode klasik. 
                Pada masa itu, keadaan Islam sedang menanjak dan mengalami kemajuan, sedangkan barat dalam keadaa kegelapan. Sekarang sebaliknya, Islam dalam kegelapan da Barat sedang menaik. Kini Islam yang ingin belajar dari barat.

                Dalam keadaa demikian, maka pada periode modern ini, timbullah pemikiran dan aliran pembaruan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran yang mengandung tentang metode dan strategi untuk membangkitkan kembali kejayaan Islam sebagaimana yang pernah terjadi di Zaman klasik. Namun berbagai upaya yang dilakukakan umat Islam ini tampak jauh tertinggal, terutama dalam bidang pengetahuan, teknologi, manajemen, keterampilan, etos krja, ketekunan, dan kedisplinan, dalam membangun negerinya.




PENUTUP

D.     Kesimpulan

                Berdasarkan uraian dan analisis tersebut dapat dikemukakan catatan penulis sebagai berikut:

1.      Sejarah adalah ilmu yang berupaya mengkonstruksikan atau menceritakan kembali kejadian atau peristiwa masa lalu, waktu, tempat, pelaku, tujuan, dan latar belakangnya yang dilakukan secara sistematik dan didasarkan pada data dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2.      Kemajuan Islam sebagaimana terjadi di zaman Klasik serta zaman pertengahan, antara lain dikarenakan umat Islam mengamalkan spirit ajaran Islam sebagaimana yang terdapat dalam Al-Quran dan sunnah.

3.      Pada abad pertengahan, tepatnya sejak fase Kemunduran II Islam mulai mengalami kemunduran dan keterbelakangan pada seluruh aspek dan kehidupan, hingga akhirnya dunia Islam mengalami kehancuran dan dijajah oleh Eropa dan Barat serta semakin lepasnya wilayah kekuasaan Islam yang luas itu berpindah itu berpindah krtangan Eropa dan Barat.

4.      Terjadinya kemunduran dan keterbelakangan umat Islam di zaman Pertengahan tersebut antara lain disebabkan karena umat Islam berpegang pada ajaran Spirit dan Sunnah, serta mulai bagngkitnya Eropa dan barat untuk menjajah dan menguasai duni Islam.

5.      Sebagai dari akibat berbagai perkalahan dalam berbagai pertempuran dengan barat, makin mengecil dan terbatasnya dunia Islam, timbul kembali kesadaran dan keinsyafan umat Islam untuk mengembalikan kejayaannya sebagaimana yang terjadi di zaman Klasik, dengan cara kembali pada semngat Al-quran dan sunnah, membangun hubungan yang harmonis antara dunia sesama Islam menghidpkan kembali semangat menuntut ilmu, serta merebut kembali milik Islam yang berada di tangan Eropa dan Barat. Upaya ini selanjutnya dikenal sebagai periode Moderenisasi dalam periode Islam.



















DAFTAR PUSTAKA

A.Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal. 58.
Harun Nasution, Pembaruan dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1988), hal. 12-14.
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid 1 (Jakarta: UI Press, 1984), hlm. 57.
















Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar